Thursday, September 26, 2013

AIR MINUM DI GURUN










Seorang pria tersesat di gurun pasir. Ia hampir mati kehausan. Akhirnya, ia tiba di sebuah rumah kosong. Di depan rumah tua tanpa jendela dan hampir roboh itu, terdapat sebuah pam air. Segera ia menuju pam itu dan mulai mengepam sekuat tenaga. Tapi, tidak ada air yang keluar.



Lalu ia melihat ada kendi kecil di sebelah pam itu dengan mulutnya tertutup gabus dan tertempel kertas dengan tulisan,


”Sahabat, pam ini harus dipancing dengan air dulu.. Setelah Anda mendapatkan airnya, mohon jangan lupa mengisi kendi ini lagi sebelum Anda pergi.” 


Pria itu mencabut gabusnya dan ternyata kendi itu berisi penuh air.


“Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pam? Bagaimana kalau tidak berhasil? Tidak ada air lagi. Bukankah lebih baik jika saya minum airnya dulu daripada nanti mati kehausan kalau ternyata pamnya tidak berfungsi? Untuk apa menuangkannya ke pam berkarat hanya karena instruksi di atas kertas kumal yang belum tentu benar?” 



Begitu pikirnya.


Untung suara hatinya mengatakan bahwa ia harus mencuba mengikuti nasihat yang tertera di kertas itu, sekali pun berisiko. Ia menuangkan seluruh isi kendi itu ke dalam pam yang berkarat
 itu dan dengan sekuat tenaga mengepamnya.


Benar!! Air keluar dengan melimpah. Pria itu minum sepuasnya.



Setelah istirahat memulihkan tenaga dan sebelum meninggalkan tempat itu, ia mengisi kendi itu sampai penuh, menutupkan kembali gabusnya dan menambahkan beberapa kata di bawah instruksi pesan itu: 



“Saya telah melakukannya dan berhasil. Engkau harus mengorbankan semuanya terlebih dahulu sebelum bisa menerima kembali secara melimpah. PERCAYALAH!! Inilah kebenaran hukum alam.”


No comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...