Tuesday, January 21, 2014

RADIKAL BEBAS, TIDAK SELAMANYA MUSUH









Radikal bebas juga diperlukan untuk membunuh mikroorganisme penyebab infeksi dalam tubuh. Sayangnya, radikal bebas bersifat reaktif sehingga dapat menyebabkan kerosakan sel dan mengurangi kemampuan adaptasi sel dan juga kematian sel yang menyebabkan bermacam penyakit.



Antioksidan dan Peranannya


Antioksidan adalah zat yang anti terhadap oksidan. Oksidan yang lebih dikenal dengan radikal bebas adalah molekul oksigen yang memiliki atom dengan jumlah elektron yang tidak berpasangan. Molekul yang tak berpasangan tersebut kemudian selalu berusaha mencari pasangan elektron dengan cara yang radikal, yakni merebut elektron dari molekul lain. Tak hairan bila ia disebut sebagai radikal bebas.




Radikal bebas merebut elektron dari molekul lain. Molekul yang elektronnya direbut, kehilangan elektron dan menghasilkan radikla bebas yang baru. Radikal bebas yang baru tersebut merebut elektron dari molekul lain, demikian seterusnya. Peristiwa yang sama akan terjadi lagi, menghasilkan hal yang sama lagi. Artinya, jumlah radikal bebas dalam tubuh menjadi bertambah. Molekul-molekul dalam tubuh akan saling berebut elektron dan menghasilkan semakin banyak radikal bebas.



Radikal bebas dapat membahayakan karena radikal bebas dapat merusak protein, karbohidrat, senyawa lemak, membran sel dan DNA tubuh, Selain itu, peristiwa perebutan elektron antar molekul dapat menyebabkan kerosakan atau kematian sel. Bahkan, mengakibatkan sel bermutasi serta menimbulkan sel kanser.



Beberapa waktu terakhir, radikal bebas sering disebut sebagai musuh yang harus diperangi. Muncullah berbagai suplemen antioksidan.




Namun, saat radikal bebas dinyatakan sebagai sesuatu yang sangat merosak tubuh, para peneliti justru menemukan bahwa dalam kadar tertentu, radikal bebas justru diperlukan untuk pertahanan tubuh. Sel darah putih (lekosit) memerlukan bantuan radikal bebas untuk menghancurkan kuman yang masuk ke dalam tubuh. Hanya saja, radikal bebas yang diperlukan hanya dalam jumlah tertentu sehingga perlu dijaga komposisi yang seimbang antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh. Radikal bebas juga diperlukan untuk membunuh mikroorganisme penyebab infeksi dalam tubuh. Sayangnya, radikal bebas bersifat reaktif sehingga dapat menyebabkan kerosakan sel dan mengurangi kemampuan adaptasi sel dan juga kematian sel yang menyebabkan beragam penyakit.



Selama manusia hidup, radikal bebas akan senantiasa ada dalam tubuh. Secara tidak sengaja, radikal bebas diproduksi dalam tubuh pada saat pembentukan energi. Dalam proses metabolisme, radikal bebas dihasilkan sebagai produk sampingan. Selain itu, dari luar tubuh, radikal bebas dihasilkan dalam setiap proses pembakaran seperti merokok, memasak dan juga pembakaran BBM pada mesin kendaraan bermotor. 




Kenyataan ini menunjukkan bahwa keberadaan radikal bebas dalam tubuh sangatlah tidak mungkin dihindari. Akibatnya, diperlukan antioksidan agar radikal bebas tidak merosak sel-sel tubuh.



Perlunya antioksidan



Apa jadinya bila dalam tubuh tidak ada antioksidan sementara setiap proses metabolisme pembentukan energi dihasilkan juga radikal bebas? Belum lagi dengan radikal bebas yang berasal dari luar. Jumlah radikal bebas akan terus meningkat dalam tubuh, berbagai macam penyakit pun kemudian muncul.





Zat antioksida merupaka substan yang dapat meneutral maupun menghancurkan radikal bebas.  Jika dibiarkan, radikal bebas akan menimbulkan kesan yang lebih buruk bagi kesihatan.  Radikal bebas dapat mempercepat proses penuaan akibat kerosakan sel.  Yang lebih berbahaya, bila radikal bebas bertindakbalas dengan low density lipolprotein (LDL) -cholesterol menghasilkan bentuk reaktif, risiko penyakit jantung pun meningkat.


Sumber antioksidan



Sebenarnya, secara alami tubuh memproduksi antioksidan. Untuk menetralkan radikal bebas, antioksidan yang dihasilkan tubuh dibantu dengan antioksidan yang berasal dari luar tubuh. Antioksidan yang berasal dari luar tubuh pada umumnya bersumber dari makanan, terutama sayuran dan buah-buahan.



Vitamin E, vitamin C, betakaroten, dan senyawa flavanoid yang diperoleh dari tumbuhan dinyatakan sebagai antioksidan terbaik. 




Namun, tidak semua orang mengambil sayuran dan buah sejumlah yang diperlukan tubuh. Sebab itu, asupan antioksidan menjadi tidak mencukupi. Di samping keperluan antioksidan yang tidak mencukupi, kadar pencemaran udara yang merupakan sumber radikal bebas meningkat terus menerus. Hingga, komposisi radikal bebas dengan antioksidan menjadi sukar untuk dikawal.[HD]



Posted by ronnysondakh pada April 22, 2008


No comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...