Sunday, February 2, 2014

BRAIN GYM

BY: MIDNIGHTSUNIA








cute hanbok










Serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan digunakan oleh para murid di Educational Kinesiology Foundation, USA untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan otak. Gerakan-gerakan ini membuat segala macam pelajaran menjadi lebih mudah, dan terutama sangat bermanfaat bagi kemampuan akademis. Educational Kinesiology adalah suatu sistem yang memberdayakan semua orang yang belajar, tanpa batas umur, dengan menggunakan aktivitas gerakan-gerakan untuk menarik keluar seluruh potensi seseorang (Dennison, 2008).


Kata Educational berasal dari kata Latin educare, yang berarti “menarik keluar”. Kinesiology dikutip dati bahasa Yunani kinesis, berarti “gerakan” dan merupakan pelajaran gerakan tubuh manusia. Edu-K adalah suatu sistem yang memberdayakan semua orang yang belajar, tanpa batas umur, dengan menggunakan aktivitas gerakan-gerakan untuk menarik keluar seluruh potensi seseorang.
Dari penjelasan di atas dapat simpulkan bahwa brain gym adalah latihan gerak tubuh secara sederhana dan menyenangkan yang melibatkan beberapa titik yang berkaitan langsung dengan saraf-saraf otak, berfungsi untuk membantu pelajar untuk lebih siap menerima pelajaran, memperbaiki rentang konsentrasi, meningkatkan fokus dan daya ingat, memperbaiki kemampuan berkomunikasi, mengendalikan emosi. Dilakukan untuk memudahkan dan membantu kegiatan belajar, hambatan-hambatan berpikir, membangun harga diri, mengurangi stres rasa kebersamaan dan lain sebagainya.

Konsep dasar Brain Gym adalah; 



1) belajar merupakan kegiatan alami dan menyenangkan dan terus terjadi sepanjang hidup seseorang; 



2) kesulitan belajar adalah ketidakmampuan mengatasi stres dan keraguan dalam menghadapi suatu tugas baru; 



3) kita semua mengalami “kesulitan belajar” selama kita telah belajar untuk tidak bergerak. Jadi,brain gym adalah suatu usaha alternatif alami yang sehat untuk menghadapi ketegangan dan tantangan pada diri sendiri dan orang lain (Dennison, 2008)


otak axzoizman


Mekanisme Kerja Brain Gym

Menurut (Dennison, 2008) mengatakan bahwa otak dibagi ke dalam 3 (tiga) fungsi yakni, dimensi lateralis (otak kiri-kanan), dimensi pemfokusan (otak depan-belakang), serta dimensi pemusatan (otak atas-bawah). Masing-masing dimensi memiliki tugas tertentu, sehingga gerakan senam yang harus dilakukan bervariasi, diantaranya:


1)   Dimensi Lateralitas


Tubuh manusia dibagi dalam sisi kiri dan sisi kanan. Sifat ini memungkinkan dominasi salah satu sisi misalnya menulis dengan tangan kanan atau kiri, dan juga untuk integrasi ke dua sisi tubuh (bilateralintegration), yaitu untuk menyebrangi garis tengah tubuh untuk bekerja di bidang tengah. Bila keterampilan ini sudah dikuasai, orang akan mampu memproses kode linear, simbollis tertulis (mis. tulisan), dengan dua belahan otak dari kedua jurusan: kiri ke kanan atau kanan ke kiri, yang merupakan kemampuan dasar kesuksesan akademik.


Ketidakmampuan untuk menyebrangi garis tengah mengakibatkan apa yang disebut ”ketidakmampuan belajar” (learning disabled)”.


2)   Dimensi Pemfokusan


Pemfokusan adalah kemampuan menyebrangi “garis tengah partisipasi” yang memisahkan bagian belakang dan depan tubuh, bagian belakang (occipital) dan depan otak (frontal lobe). Garis tengah partisipasi adalah garis bayangan vertikal di tengah tubuh (dilihat dari samping); tergantung partisipasi batin pada suatu kegiatan apakah seorang berada di depan atau di belakang garis tersebut. Informasi diterima oleh otak bagian belakang (batang otak atau brainstem) yang merekam semua pengalaman, lalu informasi diproses dan diteruskan ke otak bagian depan untuk diekspresikan sesuai tuntutan dan keinginannya.


Ketidak kelengkapan perkembangan reflek. Menghasilkan ketidakmampuan untuk secara mudah mengekspresikan diri sendiri dan ikut aktif dalam proses belajar. Murid yang mengalami fokus-kurang (underfocused) disebut “kurang perhatian”, “kurang pengertian”, “terlambat bicara”, atau “hiperaktif”. Sementara, sebagian lain adalah anak yang terlalu mengalami fokus lebih (overfocused) dan berusaha terlalu keras.


3)   Dimensi Pemusatan


Pemusatan adalah kemampuan untuk menyebrangi garis pisah antara bagian atas dan bawah tubuh dan mengaitkan fungsi dari bagian tengah sistem limbis (midbrain) yang berhubungan dengan informasi emosional serta otak besar (cerebrum) untuk berpikir abstrak. Apa yang dipelajari benar-benar harus dapat dihubungkan dengan perasaan dan memberi arti. Ketidakmampuan untuk mempertahankan pemusatan ditandai oleh ketakutan yang tak beralasan, cenderung bereaksi “berjuang atau melarikan diri,” atau ketidakmampuan untuk merasakan atau menyatakan emosi. Gerakan yang membuat sistem badan menjadi relaks dan membantu menyiapkan murid untuk mengolah informasi tanpa pengaruh emosi negatif disebut pemusatan atau bertumpu pada dasar yang kokoh.


Setelah seseorang belajar bagaimana mengkoordinasikan gerakan mata, tangan, dan tubuh mereka, maka dapat disebut kegiatan brain gym sudah mencapai tujuannya, dan integrasi menjadi pilihan otomatis. Sebagian orang akan mengakui bahwa brain gym sangat membantu dalam waktu singkat untuk mencapai perilaku tertentu. Kebanyakan murid secara sadar memilih untuk melakukan gerakan-gerakan tersebut secara teratur selama beberapa minggu dan bulan guna membantu memperkuat sesuatu yang baru dipelajari. Banyak murid akan kembali menggunakan gerakan brain gym yang mereka senangi bila stres atau tantangan muncul di dalam hidup mereka (Dennison, 2004).


——————–^^————————
Dennison, G. E. dkk. 2004. Brain Gym (Senam Otak). Jakarta: Gramedia.
Denisson, Paul. E. 2008. Brain Gym dan Aku; Merasakan Kembali Kenikmatan Belajar. Jakarta: Grasindo.

No comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...